Senin, 11 Agustus 2008

TUGAS AKHIR PTK

UMTS & 3.5 G

Pendahuluan

Pada era tahun 1990an perkembangan teknologi komunikasi di indonesia belum bergerak sesuai dengan perkembangan sosial budaya masyarakat (determinism budaya) atau mengikuti kemajuan teknologi itu sendiri. Sebab belum banyak masyarakat indonesia yang menganggap teknologi komunikasi sebagai komoditas strategis. Yang jelas, apapun jenis teknologi komunikasi yang pakai, ia selalu melahirkan perubahan sosial dalam masyarakat. Seperti pemakaian komputer untuk komunikasi menyebabkan orang lebih mempercayakan informasi yang ada di sana daripada realitas yang ada atau yang sebenarnya terjadi. Pemakaian komputer unutk memesan tiket pesawat menyebabkan ketidak berdayaan para SDM yang bekerja di belekang komputer ketika terjadi trouble conection yang sering terjadi pada dunia cyber. Itulah mengapa kita harus sadar akan setiap dampak baik positif maupun negatif terhadap pemakaian teknologi yang berlebihan.

Namun akhir-akhir ini teknologi komunikasi sudah menunjukan perkembangan yang sangat maju sekali semenjak kemunculanya di era abad 21 ini, terlebih lagi yaitu teknologi komunikasi yaitu telepon seluler di indonesia. Tidak hanya teknologi yang berasal dari pengembang atau providernya saja teteapi juga perkembangan bisnis operator telepon selular di indonesia yang saat ini sudah menjadi lahan bisnis yang menggiurkan, dibuktikan saat ini dengan banyaknya operator telepon selular dengan berbagai fitur kemudahan bahkan kekurangannya. Mulai dari yang pada awalnya kita kenal dengan fasilitas menelpon biasa, short messages service atau sms, general packet radio service atau sering yang kita sebut dengan GPRS sampai, yang berkembang akhir-akhir ini adalah teknologi 3G yang memiliki berbagai kelebihan dan teknologi inipun banyak dikembangkan dan sudah diberikan oleh operator telefon selular kepada konsumen telefon selular di indonesia. Tetapi tidak hanya sampai disitu, akhir ini juga banyak dikemukakan opini tentang perkembangan teknologi three point five generation atau sering kita menyebut dengan teknologi 3.5 G yang sudah lama dikembangkan di luar indonesia, dan orang indonesia sendiri banyak yang mengatakan sudah cukup tertinggal atas pengetahuan teknologi 3.5 G pada telepon selular ini.

Pembahasan

Teknologi UMTS

UMTS (Universal Mobile Telephone Service) merupakan generasi ketiga (3G) sistem bergerak. UMTS didukung oleh banyak operator telekomunikasi dan para produsen. UMTS berusaha membangun kemampuan yang sama dengan sistem-sistem yang telah bekerja saat ini, bahkan berusaha meningkatkan kapasitas, kemampuan data dan memiliki cakupan layanan yang lebih besar. UMTS menawarkan layanan jarak jauh, seperti komunikasi suara dan SMS, dan layanan bearer (pembawa), dengan menyediakan kemampuan transfer informasi antar titik akses. UMTS bekerja di bidang frekuensi 1885-2025 Mhz dan 2110-2200 Mhz.

Sebuah jaringan UMTS terdiri atas 3 daerah yang saling berinteraksi, yaitu Core Network (CN), UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN), dan User Equipment (UE). Fungsi utama dari CN adalah menyediakan perpindahan, rute, dan pengalihan untuk lalu lintas pengguna. CN juga menjadi pusat data dan fungsi-fungsi manajemen jaringan. Secara prinsipil, arsitektur CN pada UMTS didasari oleh jaringan GSM dengan GPRS. Semua keperluan telah dimodifikasi untuk operasi dan layanan UMTS. UTRAN menyediakan metode akses antar muka udara untuk kelengkapan pengguna. Core Network dibagi dalam daerah Circuit Switched dan Packet Switched. Beberapa elemen dari Circuit Switched adalah Mobile services Switching Centre (MSC), Visitor Location Register (VLR), dan Gateway MSC. Elemen Packet Switched adalah Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Support Node (GGSN). Beberapa elemen jaringan yang lain seperti EIR, HLR dan AUC digunakan bersama oleh kedua daerah tersebut. Arsitektur CN dapat berubah ketika terdapat layanan atau fitur yang baru.

Transmisi inti UMTS menggunakan Asynchronous Transfer Mode (ATM). ATM Adaptation Layer type 2 (AAL2) mengatur koneksi Circuit Switched dan Packet Switched. Sementara protokol AAL5 dibuat untuk pengiriman data. Teknologi Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) dipilih untuk antarmuka udara UTRAN. Teknologi akses UMTS yang digunakan saat ini masih dalam perencanaan. Salah satu teknologi akses yang diproposalkan adalah sistem WCDMA yang saat ini masih dalam pengetesan yang dilakukan oleh Code Division Testbed (CODIT). CODIT beranggotakan manufaktur–manufaktur di bidang telekomunikasi yang dipimpin oleh Ericsson. Salah satu sistem bergerak yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM yang berbasis TDMA. Langkah awal penerapan sistem UMTS pada jaringan eksis GSM adalah dengan digunakannya teknik dual mode pada struktur anatrmuka Abis Base Stasion Subsystem (BSS) dari jaringan GSM.

Teknologi TDMA

TDMA (Time Division Multiple Access), merupakan satu dari beberapa teknologi yang digunakan dalam transmisi digital nirkabel yang mampu meningkatkan efisiensi jaringan dengan mengijinkan transmisi bersama dalam jumlah besar. TDMA merupakan teknologi layanan digital nirkabel yang menggunakan TDM. TDM menjadi sebuah cara yang mengkombinasikan banyak arus data dimana setiap arus data dimasukan dalam slot waktu yang berbeda-beda. TDM secara berulang mentransmisikan slot-slot waktu dengan urutan tetap dalam saluran transmisi tunggal. Dengan sistem T-Carrier, seperti T-1 dan T-3, TDM mengkombinasikan arus PCM (Pulse Code Modulated) yang diciptakan setiap kali terdapat percakapan atau arus data.

TDMA dibangun berdasar pada teknologi Frequency Division Multiple Access (FDMA). Dengan kata lain, TDMA merupakan teknologi modern yang perkembangannya didasari oleh teknologi analog FDMA. TDMA bekerja dengan cara membagi frekuensi radio dalam beberapa slot waktu dan kemudian mengalokasikannya ke berbagai panggilan. Dengan cara ini, sebuah rekuensi tunggal dapat mendukung banyak saluran data bersama. Teknologi TDMA digunakan dalam sistem digital selular GSM.

Teknologi 3.5G

Teknologi 3,5G atau dikenal juga sebagai teknologi super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G dan daya kecepatannya >2Mbps sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video. Teknologi ini merupakan penyempurnaan teknologi sebelumnya dengan menutupi semua keterbatasan 3G. Contohnya layanan panggilan video 3,5G mengalami penyempurnaan dengan meniadakan penundaan suara maupun penundaan pada tayangan wajah lawan bicara di layar ponsel yang sering terjadi pada 3G, sehingga melakukan panggilan video (video call) melalui jaringan 3,5G jauh lebih terkesan hidup.

Teknologi 3,5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access). Teknologi ini mampu mengirimkan data awal dengan kecepatan hampir sepuluh kali lipat dari kecepatan teknologi 3G. Teknologi 3,5G berbasis HSDPA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur evolusi untuk jaringan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). Dikatakan demikian, karena melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang hanya digunakan untuk transmisi beragam informasi arah bawah menuju ponsel.

Program- program yang digunakan 3.5G antara lain :

1) HSDP (High Speed Downlink Access)

High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan lebih dikenal dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi arah bawah menuju telepon genggam HSDP (High Speed Downlink Access) mempunyai kapasitas download link maksimal sebanyak 3.6 mpbs. HSDPA itu sendiri merupakan evolusi WCDMA dari Ericsson dimana teknologi ini merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.

2) WiBro (Wireless Broadband)

WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.

Manfaat teknologi 3.5G

Manfaat teknologi 3.5G memungkinkan penggunanya untuk memakai beragam sajian multimedia, seperti streaming video, streaming musik, mobile TV, game online, menonton film, e-mail, chating downloading, blogging browsing dan banyak fitur-fitur lain yang memudahkan yang diyakini memiliki kecepatan 18Mbps. Seluruhnya dapat dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3,5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini, kita dapat mengakses data/internet dengan lebih cepat. 3.5G dapat juga digunakan untuk sambungan langsung ke jaringan internet internasional ataupun lokal, fitur email opsional yang dilengkapi dengan antivirus dan antispam. Dengan menggunakan single id, kita dapat memilih tipe akses internet yang disediakan oleh IM2 seperti CDMA, Hotspot, Dial Up dan lainnya. Sudah lebih dari 220 operator di dunia ini yang memberikan layanan video mobile atau 3G, 110 di antaranya siaran langsung. Layanan broadcast seperti di Korea (TU Media), Italia (Tre), Jepang, termasuk aktivitas di kawasan regional seperti Malaysia (MiTV dan Maxis), Singapura (M1 dan Mediacorp), Filipina (Smart dan Globe), dan bahkan Vietnam (VTC). Fasilitas 3.5G dapat dinikmati dengan ponsel yang berbekal dengan fasilitas HSDPA enable, teknologi 3.5G ini sudah diadobsi beberapa provider operator telepon selular saat ini.

Keunggulan 3.5G

Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.

Kesimpulan

Saat ini perkembangan teknologi komunikasi sudah menunjukan perkembangan yang sangat cepat dan tanpa henti dibuktikan dengan kemunculan teknologi-teknologi yang dikenalkan baru di indonesia seperti 3G, dan saat ini yaitu 3.5G dengan teknologi high speed downlink packet acces atau HSDPAnya. Mobilitas manusia saat ini sudah sangat dimudahkan dengan teknologi ponsel khususnya dan teknologi yang lain secara umum seperti komputer, internet acces, dan sebagainya yang sangat memudahkan manusia untuk mejalankan aktivitas dan mobilitas yang tinggi tanpa memikirkan persoalan jarak dan waktu yang dahulu menjadi sebuah problem yang sangat mengganggu.

Sehingga dengan perkembangan teknologi yang memudahkan tersebut diperlukan adanya nilai-nilai dan kesadaran yang dipegang teguh oleh masyarakat indonesia agar nantinya penggunaan teknologi- teknologi maju ini dipakai hanya untuk kepentingan yang baik dan positif agar nantinya kemunculan dan perkembangan teknologi ini membawa dampak positif dan diberdayakan sesuai dengan apa yang mestinya. Selain itu teknologi saat ini juga memungkinkan adanya budaya-budaya luar dan mungkin masuk ke masyarakat kita, kesadaran diperlukan bukan hanya untuk sekedar sadar tetapi dapat juga berfungsi sebagagi filterisasi norma atau budaya yang diadopsi tersebut, sehingga nantinya masyarakat kita dapat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi dengan nyaman dan sesuai dengan apa yang kita perlukan.

TUGAS PTK

TEKNOLOGI 3.5G

Pendahuluan


Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol), teknologi satelit yang memugkin melakukan komunikasi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Teknologi telekomunikasi bergerak (mobile technology) juga mengalami perkembangan yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 3G dan bahkan 3.5G.



Alat komunikasi bergerak pertama yang sempat populer di kota – kota besar di Indonesia adalah peger. Teknologi peger dikategorikan dalam kategori simplex transmission dimana komunikasi hanya bisa dilakukan satu arah dari operator ke user dan tidak bisa sebaliknya. Inilah yang disebut generasi pertama telekomunikasi bergerak (1G). Setelah itu generasi kedua telekomunikasi bergerak (2G) adalah GSM (Global System for Mobile Communications). GSM mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang dipelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.



Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Keceptan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara. CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akes data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps. Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Berarti baru diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan dengan GSM. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA.



Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampuan akses data yang lebih tinggi. Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap uses pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control. Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh. Generasi kedua-setengah telekomunikasi bergerak (2.5G) pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga menikmati berita langsung dari HandPhone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja,kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.



Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion). Kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS. Generasi ketiga telekomunikasi bergerak atau yang sering disebut 3G. Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne). UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akese data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.



Generasi ketiga-setengah telekomunikasi bergerak adalah High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau lebih dikenal sebagai teknologi 3,5G. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi arah bawah menuju handphone. Sekarang ini yang lagi gencar dengan layanan ini adalah IndosatM2 yaitu layanan Internet Broadband Prabayar. Kita dapat menikmati jaringan luas dan akses internet setiap saat dengan layanan tercepat saat ini hingga 3,6 Mbps, dengan menggunakan data-card / High Speed Modem (HSDPA).

Jumat, 08 Agustus 2008

Olimpiade Beijing

Negara peserta Olimpiade Beijing 2008 berkurang satu di menit-menit akhir. Negara Asia Tenggara tetangga Indonesia, Brunei Darussalam, dipastikan dicoret dari pesta olahraga akbar ini. Pencoretan tersebut dilakukan IOC lantaran Brunei tidak juga mendaftarkan atletnya sampai batas waktu yang ditetapkan, yakni Jumat siang.

"Ini sangat memalukan dan menyedihkan buat para atlet yang kehilangan momen ini karena keputusan tim mereka yang tidak mendaftarkan mereka," ungkap juru bicara IOC Emmanuelle Moreau seperti dikutip Reuters.

Dengan demikian jumlah negara yang melakukan parade di upacara pembukaan, yang saat berita ini diturunkan masih berlangsung, menjadi 204. Hal ini tentu sangat berpengaruh besar terhadap penilaian negara-negara lain tentang Brunei Darussalam. Bagaimana bisa negara yang cukup terkenal di Asia ini bisa sampai melakukan hal yang bisa dikatakan mencoreng namanya sendiri. Bagaimana dengan perasaan atlet dan masyarakat Brunei sendiri jika negara mereka sendiri yang tidak mengikuti olimpiade beijing. Ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua bahwa waktu sangatlah berharga.
Jangan pernah membuang waktu dan manfaatkanlah sebaik mungkin agar dapat menghasilakan sesuatu yang berguna.

Eksploitasi Perempuan Di Dalam Iklan

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi perempuan pada saat ini melalui iklan di televisi. Serta melihat citra perempuan pada saat ini di dalam iklan yang dapat dikatakan mengalami perkembangan dalam hal elaborasi bentuk, detail teknis, tentu dibantu oleh kemajuan teknologi, sehingga jauh lebih canggih. Iklan sekarang tampak lebih jelas, mengkilap dan menyilaukan mata, tapi cara pikirnya belum banyak berubah, masih patriarkhis-tradisional. Citra perempuan pada saat ini sudah berubah dengan saat dulu. Jika dulunya perenpuan Indonesia memilki citra yang berpendidikan, berbudi mulia dan yang memiliki budaya malu tinggi sekarang ini sudah tergantikan oleh karakter materialistik yang menghancurkan.

Menurut media sekarang ini citra perempuan yang dianggap baik adalah yang terlihat cantik, seksi, disukai banyak lelaki, memiliki sifat konsumtif, dan lain-lain. Nilai-nilai yang sejatinya harus ditanamkan tidak terlihat sedikitpun. Hal tersebut akan berimplikasi pula pada kultur perempuan Indonesia itu sendiri. Bertolak dari stereotip yang dipaksakan oleh media, secara perlahan dan tidak disadari kultur perempuan Indonesia akan bergeser ke arah stereotip itu. Nilai-nilai ketimuran yang menjunjung tinggi nurani yang dimiliki perempuan indonesia, perlahan-lahan tergantikan oleh budaya materialistik.

Disini juga digunakan feminisme sebagai suatu bentuk teori kritis, yang menggunakan perspektif serta pengalaman perempuan, dan penindasan yang mereka alami. Teori kritis juga melihat kaitan yang erat antara refleksi teoritis di satu sisi dengan praksis di sisi lain. Penelitian ini juga melihat sejauh mana feminisme mampu menjadi teori kritis yang mampu mengeksplisitkan struktur-struktur yang menindas, terutama menindas kaum perempuan, di dalam masyarakat.